didalam kesulitan pasti ada kmudahan,,,tpi kadang manusia tdk menyadari itu,,mereka mengangap bahwa kesulitn mereka itu terlalu berat,,, bukankah Allah,, tdk akan menguji hambanya diluar kmampuan hambanya,, dgn kata lan Allah percaya pada kita bhwa kita dapat menyelesaikan masalah tsb,,,
»»  read more

PINTU adalah bagian sebuah rumah yang sangat vital. Selain menjadi alat perlindungan terhadap berbagai aksi kejahatan, pintu juga berfungsi sebagai “tirai” penyelubung privasi kita.

Pintu depan (pintu utama) melindungi dari berbagai “hawa” kriminal yang bertebaran di sekeliling kita dan juga untuk menahan cuaca alam yang dapat mengganggu kesehatan kita. Pintu kamar menutupi aktivitas kita yang sangat intim.. Pintu kamar mandi menyembunyikan tubuh kita saat melaksanakan kegiatan kebersihan.

Begitu banyak fungsi perlindungan yang diberikan sebuah pintu kepada kita. Bahkan, meskipun cuma sekadar perlindungan dari serangan tikus, seperti fungsi sebuah pintu gudang.

Akan tetapi, hendaknya kita tidak lupa bahwa pintu memiliki pasangan hidupnya yang ideal, yaitu kusen pintu.

Kayu

Kusen pintu adalah bagian yang sama penting dari sebuah rumah tinggal atau gedung. Kusen pintu merupakan bingkai tempat “bergantung” sang pintu dan juga berfungsi sebagai “rumah” bagi perangkat kunci si alat pengaman.Kusen

Tidak hanya di kawasan tropis seperti Indonesia, juga di sebagian besar belahan Bumi ini, umumnya rumah tinggal menggunakan kusen yang-seperti halnya daun pintu itu sendiri-terbuat dari material kayu. Selain dapat beradaptasi terhadap berbagai macam cuaca, material kayu sangat memenuhi persyaratan artistik karena mudah dibentuk bermacam model yang variatif.

Beberapa jenis kayu di antara banyak pilihan, yang sering dipakai membuat kusen ialah kayu Meranti, bayam, dan jati. Selain daya tahannya yang baik dan teksturnya yang indah (Meranti, jati), beberapa jenis kayu tersebut (bayam, jati) juga sangat kuat dan tahan air (water resistant).

Ada beberapa jenis kayu lainnya yang kekuatan dan kekerasannya lebih baik daripada jenis-jenis kayu tersebut di atas, namun tidak umum dibuat kusen.

Ebony, disebut juga kayu hitam, adalah kayu dengan tampilan tekstur coklat-hitam yang sangat indah, sayang harganya terlampau mahal. Jenis kayu ini biasanya dibuat menjadi perangkat furnitur dan lebih untuk kebutuhan ekspor.

Sedangkan kayu ulin yang dikenal sebagai kayu besi memiliki tingkat kekerasan yang tinggi sehingga menyulitkan dalam proses pembuatannya menjadi kusen. Tampilan teksturnya pun kurang menawan.

Pembuatan Kusen

Hal penting dari pembuatan sebuah kusen pintu adalah kesesuaian antara ukuran kusen dan daun pintu yang akan dipasangkan dengan kusen tersebut, baik ukuran lebar maupun ukuran tinggi dan (terutama) ketebalan pintu tersebut.

Ketebalan daun pintu sangat berperan untuk pembuatan alur skonengan pada kusen sehingga nanti setelah selesai digantungkan pada kusen dan dirapatkan ke skonengan, daun pintu tidak mumbul dari kusen penggantungnya.

Daun pintu jadian (siap pasang) hasil produksi industri banyak dijual di toko-toko khusus dengan model-model yang menarik dan kualitasnya tinggi. Karena itu, orang sering memilih membeli daun pintu jadi daripada memesan pada tukang pembuat kusen. Sayangnya, industri/pabrik biasanya tidak ikut memproduksi kusen sehingga kusen harus dipesan tersendiri pada tukang kusen.

Hal yang paling ideal adalah memesan secara paket. Daun pintu dan kusen dibuat oleh pembuat yang sama. Tujuannya agar bahan kayu untuk pembuatan kusen dan daun pintu berasal dari satu sumber sehingga tekstur dan warna antara daun pintu dan kusen tersebut tidak berbeda jauh. Juga untuk menjaga keseragaman kualitas pembuatannya.

Dibandingkan dengan pembuatan oleh tukang, produksi pabrik atau industri yang berteknologi tinggi dengan mesin-mesin mutakhir jelas lebih menjamin kualitas.

Sebagai gambaran, industri/pabrik umumnya memiliki kamar atau oven pengering (dry-kiln) untuk “menguapkan” kandungan air yang ada dalam kayu sehingga lenyaplah kelembaban yang paling disukai gerombolan rayap. Ditambah dengan ruang khusus untuk “menginjeksikan” zat kimia tertentu ke dalam pori-pori kayu guna menambah kekuatan dan keawetan kayu.

Cukup melegakan pula bahwa sekarang telah banyak dijual secara eceran berbagai jenis kayu yang telah melalui proses ovenisasi.

Berbagai cara pemasangan

Pemasangan kusen pintu bervariasi, tergantung teknik dan pengalaman masing-masing tukang. Namun, ada beberapa teknik umum yang biasa didapati di berbagai rumah tinggal.

1. Kusen pintu dengan “sepatu” ialah teknik pemasangan kusen pintu yang mana kedua ujung kaki kusen tidak menyentuh keramik/lantai alias dibuatkan “sepatu” berupa lapisan bata atau campuran semen/beton setinggi 5-10 sentimeter dari level lantai, setelah terlebih dahulu ditancapkan besi atau paku di bagian bawah untuk penguat. Tujuan pembuatan “sepatu” ialah supaya kusen pintu (khususnya kamar mandi) tidak cepat rusak akibat terkena air sewaktu mengepel dan mencuci lantai. Ini adalah cara lama yang tidak artistik dan mengurangi nilai keindahan kusen itu sendiri.

2. Kusen pintu “terjepit”, yaitu teknik pemasangan dengan kedua kaki kusen yang tertanam di lantai sedalam beberapa sentimeter dan mendapat “jepitan” dari ubin (keramik) lantai yang terpasang di sekelilingnya. Cara ini yang lebih mementingkan keindahan dan banyak dipergunakan saat ini.

3. Kusen pintu sistem fischer merupakan teknik yang praktis. Teknik ini mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling kusen pintu yang sudah diplester rapi dan sangat akurat ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk teknik pemasangan ini, ketebalan kusen bukan masalah; sebaliknya kusen pintu yang tebal justru mengurangi keindahan.

Selain teknis pemasangan, kini kusen pintu dapat tampil lebih kreatif dengan tempelan lis profil yang berukiran manis dan menawan. Cukup dengan mengoleskan lem kayu pada kusen atau lis profil serta diperkuat dengan paku kecil, jadilah kusen pintu yang artistik.
Sentuhan akhir

Finishing atau sentuhan akhir kusen pintu yang terbuat dari kayu tentu saja berbeda dengan kusen pintu yang terbuat dari metal dan PVC. Selain dapat dipoles duco dan dicat kayu/besi seperti pada kusen metal (kusen PVC umumnya tidak memerlukan finishing), kusen dari bahan kayu memiliki kelebihan lain, yaitu dapat dipernis, dipolitur, atau dimelamin.

Ketiga sistem penyelesaian akhir ini (dapat menggunakan kuas atau sprayer) memiliki kemiripan satu sama lain, hanya berbeda pada hasil akhirnya. Namun, tujuan utamanya ialah penampakan tekstur asli kayu beserta kembang urat kayu tersebut.

Saat ini pemilihan warna pada sistem pernis ataupun politur sudah demikian leluasa dikarenakan tersedianya berbagai pilihan warna yang atraktif. Bahkan, inovasi di bidang ini telah melahirkan cat atau politur dengan efek pecah seribu, efek kusam, efek antik, efek retak, dan lain-lain. Tentu saja semua terpulang ke selera masing-masing orang. Pilih awet atau artistik?

Tak kalah pentingnya untuk diperhatikan ialah memastikan posisi kayu dalam proses pembuatan kusen pintu, yakni bagian pangkal yang lebih berat hendaknya ditempatkan pada bagian bawah atau bagian kaki dan bagian ujung yang lebih ringan ditempatkan di bagian atas (bagian kepala). Tukang yang berpengalaman biasanya sudah paham mengenai hal ini.

Juga mutlak dihindarkan pemakaian balok kayu yang retak atau patah. Kesemua ini demi memenuhi konsep fengsui yang mengutamakan keselarasan dan keutuhan.

Ingatlah untuk segera mengganti kusen pintu yang rusak atau lapuk demi mencapai keselarasan yang dituntut dalam fengsui. Kusen pintu depan menentukan rezeki dan kemajuan bisnis kepala keluarga. Kusen pintu kamar mandi berkaitan dengan kesehatan seluruh anggota keluarga. Kusen pintu kamar tidur berhubungan dengan kebahagiaan rumah tangga.
»»  read more

Tips Merawat Instalasi Listrik di Rumah

Dalam penyambungan listrik, kabel yang terpasang di Tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel Sambungan Rumah (SR) sampai ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP – terdiri dari KWH Meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker) adalah asset milik PLN. Sedangkan rangkaian kabel yang terpasang sebagai Instalasi Listrik rumah/bangunan adalah asset milik pelanggan.

Tips berikut akan membantu Anda untuk ikut peduli dan turut memelihara Instalasi Listrik :

1. Pastikan Instalasi Listrik di rumah/bangunan milih Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai kapasitasnya.
2. Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik msaih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.
3. Jika instalasi listrik telah terpasang lebih dari 5 (lima) tahun, sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untuk menjaga agar instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.
5. Jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia). Informasi tentang Instalatir Listrik dapat menghubungi kantor PLN terdekat.

Tips Mencegah Bahaya Listrik

1. Jangan menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
2. Gunakan pemutus arus listrik (Sekering) yang sesuai dengan daya tersambung, jangan dilebihkan atau dikurangi.
3. Kabel-kabel listrik yang terpasang di rumah jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau dibiarkan terbuka.
4. Jauhkan sumber-sumber listrik seperti stop kontak, saklar dan kabel-kabel listrik dari jangkauan anak-anak.
5. Biasakan menggunakan material listrik, seperti kabel, saklar, stop kontak, steker (kontak tusuk) yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) / LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) / SPLN (Standar PLN).
6. Pangkaslah pepohonan yang ada di halaman rumah jika sudah mendekati atau menyentuh jaringan listrik.
7. Hindari pemasangan antene televisi terlalu tinggi sehingga bisa mendekati atau menyentuk jaringan listrik.
8. Gunakan listrik yang memang haknya, jangan mencoba mencantol listrik, mengutak-atik KWH Meter atau menggunakan listrik secara tidak sah.
9. Biasakan bersikap hati-hati, waspada dan tidak ceroboh dalam menggunakan listrik.
10. Jangan bosan-bosan untuk mengingatkan anak-anak kita agar tidak bermain layang-layang di bawah/dekat jaringan listrik.

Bisa ditambahkan disini adalah pemasangan ELCB (earth leakage circuit breaker) yang sekarang telah banyak digantikan dengan GFI (ground fault interrupter) atau RCD (residual-current device). Piranti ini fungsinya untuk memutuskan hubungan apabila ada kebocoran arus listrik atau apabila ada orang yang tersengat listrik. Kebanyakan piranti ini dipasang di kamar mandi (stop kontak untuk hair dryer atau electric shaver/pencukur kumis) atau service room (tempat mesin cuci), yang pada umumnya memiliki lantai basah.

Selain daripada itu, apabila memiliki rumah baru maka lebih baik meminta untuk dipasang instalasi listrik dengan sistem 3 kabel. Karena ini akan memastikan bahwa peralatan listrik anda akan memiliki pembumian/grounding yang benar. Pernahkan anda terasa kesetrum ketika memegang lemari es? Ini kemungkinan karena instalasi listrik di rumah anda tidak memakai sistem 3 kabel.
»»  read more

Tangga merupakan bagian bangunan yang menghubungkan antara lantai satu dengan lantai lainnya. Keberadaannya sangan diperlukan saat pemilik merasa lahan yang dimiliki sempit, sedangkan kebutuhan akan luas bangunan semakin meningkat. Bangunan bertingkat dimanapun pasti memerlukan tangga untuk transportasi vertikalnya.

Penempatan tangga pada umumnya diupayakan untuk meminimalkan luas ruangan, sehingga keberadaannya tidak mengganggu sirkulasi didalam ruang. Ruang tangga juga harus memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik, sehingga kenyamanan saat melaluinya terjaga.

Tangga memiliki beberapa bagian yang penting seperti : pondasi tangga, anak tangga (trede), ibu tangga (boom). Bordes (tempat istirahat sejenak), dan pelengkap (tiang sandaran, pegangan, dan balustrade (ruji).

Ukuran anak tangga yang ideal adalah :

- Tinggi anak tangga 15-18 cm. Apabila tangga lebih tinggi dari yang standar maka tangga akan curam dan melelahkan untuk dinaiki.

- Injakan memiliki lebar 25-30 cm. Jika tangga lebih pendek maka akan sulit untuk dilalui sedangkan jika terlalu lebar dari ukuran standar maka tangga akan membutuhkan ruangan yang luas.

Berdasarkan perkembangannya, bahan dan bentuk tangga juga mengalami kemajuan sehingga tidak hanya memperhatikan fungsinya saja namun aspek bentuk, estetika dan keamananya sangat dipertimbangkan. Saat ini bahan yang sering dimanfaatkan untuk membuat tangga antara lain :

- Tangga Kayu

Pengerjaannya sangat mudah dengan harga yang relatif murah. Rangka penopang tidak perlu besar karena sifatnya yang ringan. Suasana sejuk dan alami juga bisa tercipta dengan hadirnya tangga kayu ini.

- Tangga Beton

Tangga yang dicor dengan beton memiliki kekuatan dan tahan lama banyak menjadi pilihan pada saat ini. Kehadirannya memberi kesan mewah, kokoh aman, dan awet.

- Tangga Baja

Sifat yang kaku pada baja membuat bahan ini sering dipakai pada ruangan tertentu. Penempatannya sendiri biasa digunakan sebagai tangga putar dibagian belakang rumah atau pada tangga darurat di bangunan tinggi.

- Tangga Batu alam

Batu alam juga bisa menjadi alternatif yang unik untuk membuat suasana yang hangat. Penempatan tangga batu alam biasanya dibagian eksterior atau pembentuk taman.

Dari bahan-bahan tangga diatas bisa dibuat tangga dengan berbagai macam bentuk sesuai kebutuhan dan keinginan pemakai sendiri. Bentuk tangga akan mempengaruhi keindahan suatu ruangan, sehingga pemilihannya harus benar-benar tepat. Adapun bentuk tangga yang biasa dipakai adalah :

- Tangga Lurus

Mudah dikerjakan dan sederhana namun memerlukan ruangan yang panjang sehingga hanya cocok untuk menghubungkan lantai dengan perbedaan tinggi yang kecil.

- Tangga Miring

Anak tangga dibuat miring untuk menambahkan nilai estetis dan memberi kenyamanan saat melalui tangga agar tidak terjadi split.

- Tangga Lengkung

Bentuk lengkung akan memberikan kesan dinamis, fleksibel, dan nilai seni tersendiri. Meskipun diperlukan ketelitian karena tingkat kesulitan pembuatannya tinggi, namun bentuk ini banyak dipakai pada rumah-rumah mewah.

- Tangga Siku

Tangga ini adalah tangga lurus yang berbelok arah satu atau lebih sesuai kebutuhan. Pada pertemuan siku diberi bordes untuk tempat istirahan atau peralihan.

- Tangga Lingkar

Tangga Lingkar atau tangga putar memiliki poros dibagian tengahnya, dimana anak tangga melekat mengelilingi poros tersebut. Tangga ini hanya dipergunakan untuk tangga pribadi karena sulit dilalui.

Dalam perencanaan tangga, yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan bahan harus disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan pemilik sehingga tangga yang dihasilkan bisa harmonis dan menyatu dengan interior ruang. Keserasian ini akan memberikan kepuasan dan kenyamanan pemilik rumah.
»»  read more

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana (contohnya kakus, tangki septik), atau praktek kebersihan pribadi (contohnya membasuh tangan dengan sabun).

Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan.[1] Sementara beberapa definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan pengendalian lingkungan. [2] [3]
[sunting] Sanitasi dan air

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan [4]:

1. Kesehatan. Semua penyakit yang berhubungan dengan air sebenarnya berkaitan dengan pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak benar. Memperbaiki yang satu tanpa memperhatikan yang lainnya sangatlah tidak efektif.[4]
2. Penggunaan air. Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan jumlah penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit baru yang menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari penggunaan air untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan. Sebaliknya, memasang unit penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah tanpa WC bisa meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Jelas, hal ini tidak diharapkan di daerah yang penyediaan airnya tidak mencukupi, dan hal tersebut juga bisa menambah jumlah limbah yang akhirnya harus dibuang dengan benar.[4]
3. Biaya dan pemulihan biaya.[4]

a. Biaya pengumpulan, pengolahan dan pembuangan limbah meningkat dengan cepat begitu konsumsi meningkat. Merencanakan hanya satu sisi penyediaan air tanpa memperhitungkan biaya sanitasi akan menyebabkan kota berhadapan dengan masalah lingkungan dan biaya tinggi yang tak terantisipasi. Pada tahun 1980, Bank Dunia melaporkan bahwa dengan menggunakan praktek-praktek konvesional, untuk membuang air dibutuhkan biaya lima sampai enam kali sebanyak biaya penyediaan. Ini adalah untuk konsumsi sekitar 150 hingga 190 liter air per kepala per hari. Informasi lebih baru dari Indonesia, Jepang, Malaysia dan A. S. menunjukkan bahwa rasio meningkat tajam dengan meningkatnya konsumsi; dari 1,3 berbanding 1 untuk 19 liter per kepala per hari menjadi 7 berbanding 1 untuk konsumsi 190 liter dan 18 berbanding 1 untuk konsumsi 760 liter.[4]
b. Penggunaan ulang air. Jika sumber daya air tidak mencukupi, air limbah merupakan sumber penyediaan yang menarik, dan akan dipakai baik resmi disetujui atau tidak. Karena itu peningkatan penyediaan air cenderung mengakibatkan peningkataan penggunaan air limbah, diolah atau tidak dengan memperhatikan sumber-sumber daya tersebut supaya penggunaan ulang ini tidak merusak kesehatan masyarakat.[4]
»»  read more

water and sanitation

* Home
o Berita
o Galery
o Konsultasi
o Komentar
o Contact Person
* Profil
o DIMSUM
o Aktifitas
o Output
o Staf Ahli
* Ruang Lingkup
o Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
o Teknologi
o Pemberdayaan Masyarakat
o Proses Pengambilan Keputusan
o Lokasi Studi
* Metodologi
* Publikasi
o Artikel
o Jurnal
o Penelitian

March
13th 2008
Tangki Septik

Posted under Home

septic tankSeptic Tank adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat, tangki ini dibuat dengan bahan yang kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ketanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan. Air yang keluar dari tangki septik ini masih tidak aman bagi manusia dan lingkungan, oleh karena itu masih diperlukan unit pengolahan lainnya yang pada umumnya berupa :

1. Bidang Resapan.
2. Sumur Resapan.
3. Filter Aliran ke atas dengan pasir dan kerikil.

I.Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan Dan Kontruksi

A.Septik tank

* Bisa digunakan secara individu maupun bersama (komunal ) sampai dengan 5 (lima) rumah, jika menggunakan sumur resapan / bidang resapan tergantung dari ketersediaan lahan, jika digunakan untuk pemakaian lebih dari 5 (lima) rumah bidang resapan yang diperlukan akan memerlukan lahan yang cukup luas, untuk mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini di bangun suatu Filter untuk menggantikan fungsi bidang resapan.
* Dibuat pada lahan yang memudahkan untuk dilakukan pengurasan
* Ukuran dan volume hanya dipengaruhi oleh :

1. Jumlah pemakai
2. Periode pengurasan yang direncanakan
3. Asumsi jumlah kotoran manusia/tahun yang masuk dan diolah tangki septik

* Ukuran dan Volume tangki septik tidak dipengaruhi oleh jenis tanah, daya serap tanah, maupun tinggi muka air tanah
* Air yang keluar dari tangki septik masih harus diolah dalam bidang resapan , sumur resapan atau filter.

B. Bidang Resapan / Sumur Resapan

* Kontruksi dan ukuran tergantung pada tinggi muka air tanah dan jenis tanah
* Jarak dengan sumber air bersih > 10 m
* Hanya digunakan untuk pelayanan sampai 5 rumah

II. Penggunaan

* Tangki septik hanya menerima buangan kakus / tinja saja, tidak untuk air bekas (mandi dan cuci)
* Pengurasan tangki septic dilakukan secara berkala setiap 3 tahun sekali

III. Pemeliharaan

* Tidak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti insektisida, karbol pembersih lantai, pemutih pakaian.
* Lumpur tinja hasil pengurasan tangki septik masih berbahaya bagi manusia dan lingkungan, pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang / petugas yang mempunyai peralatan penguras yang memenuhi syarat.
* Lumpur hasil pengurasan tidak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat terbuka akan tetapi harus dibuang ketempat yang telah direncanakan untuk menampung lumpur tinja ( misal Instalasi Pengolah Lumpur Tinja /IPLT).

IV. Keuntungan

* Bangunan kuat dan biaya pembangunan murah
* Kotoran tidak mencemari lingkungan

V. Kerugian

* Membutuhkan biaya pengurasan
* Dibutuhkan perawatan agar tidak tersumbat
* Tergantung dari muka air tanah
* Memerlukan lahan yang cukup luas

Comments are closed.

Posts Feed

*
Versi Bahasa
o Indonesia English
*
Menu Halaman
o ≈ Kesehatan Lingkungan
o ≈ Teknologi
o » Air Bersih
o » Sanitasi
o » Biogas
o ≈ Pemberdayaan Masyarakat
o ≈ Program
o » SANIMAS
o » HIPPAM
o » WSLIC-2
*
Agenda
o ≈ seminar internasional
o ≈ seminar nasional
*
Link Terkait
o DIMSUM International
o BAPPENAS
o Dept. PU (Cipta Karya)
o Dept. Kesehatan
o Dinas Kesehatan Jawa Timur
o AMPL
o WSLIC-2
*

May 2010 M T W T F S S
« Mar
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
*
admin
o Login
o Entries RSS
o Comments RSS
o WordPress.org
*

*
Jumlah Pengunjung
o HTML Hit Counters
Web Site Hit Counters



Innovative Decision Making for Sustainable Management of Water in Developing Countries
Copyright © 2010 water and sanitation. WordPress Theme design.

Web Hosting Alert! Please submit your review of your web hosting company at Web Hosting Unleashed. We have over 5,000 reviews of web hosting companies to help people find quality hosting that doesn't suck. Just try our search and compare tools or take a look at the user driven best host and worst host lists. Please help the community of webmasters find good hosting and submit your review! You can remove this by editing the footer.php for this theme.
»»  read more

ahlan wa sahlan,, terimaksih atas kunjungan anda ^_^

TARIK MANG

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Foto saya
tidak bisa menunggu,,, suka memakai perasaan

Followers

buku tamu


ShoutMix chat widget

ingat jam sholat

Total Tayangan Halaman

ganti bahasa